Perspektif Buya Hamka tentang Urgensi Spiritual Quotient (SQ) dalam Pendidikan Islam

  • Adintya Salsabilla Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Nurussakinah Daulay Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
  • Mohammad Al Farabi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
Keywords: Buya Hamka, Pendidikan Islam, Spiritual

Abstract

Penelitian ini mengulas pandangan Buya Hamka tentang urgensi Spiritual Quotient (SQ) dalam pendidikan Islam. Buya Hamka, seorang cendekiawan Muslim terkemuka abad ke-20, menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual (IQ) dan emosional (EQ), tetapi juga kecerdasan spiritual (SQ) sebagai landasan utama dalam membentuk karakter dan moralitas individu Muslim. Penelitian ini menggali pemikiran-pemikiran Buya Hamka dari berbagai karya tulisnya, terutama dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang ditekankan oleh Buya Hamka mengenai SQ dan implikasinya dalam konteks pendidikan Islam. Temuan dari penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Buya Hamka memandang SQ sebagai pondasi esensial dalam pembentukan insan Muslim yang seimbang secara spiritual, intelektual, dan moral. Implikasi dari penelitian ini dapat membantu pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran dalam pendidikan Islam untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan moralitas generasi muda Muslim di era kontemporer.

Metrics

Metrics Loading ...

References

Agustian, Ari Ginanjar , 2005, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ Way 165 Berdasarkan 1 Ikhsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Penerbit Arga.

Agustian, Ari Ginanjar , 2001, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Jakarta: Arga.

Dadang Hawari, 2004, Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan kesehatan Jiwa, Yogayakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Danah Zobar dan lan Marshall, 2001, “SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan”, (Bandung: Mizan.

Danah Zohar dan Ian Marshall, 2007, Terj, Rahma Astuti Dkk, SQ (Kecerdasan Spritual), Bandung: Mizan.

Didin Komarudin, “Konsep Tasawuf Modern dalam Pemikiran Nasaruddin Umar”, Syifa Al-Qulub 2, 2 (Januari 2018): h. 96-111, Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik (di akses 20 November 2023)

Efendi, Agus. 2005.Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung, Alfabeta. Cet.I

Husni Tanra, 2002 ,“Paradigma Kuantum dan Kecerdasan Spiritual”, Makalah, pada Acara Milad Ke 48 Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Hamka, Irfan, 2013, “Ayah”, Jakarta: Republika Penerbit.

Hamka, 2015, “Tasawuf Modern”, Jakarta: Republika.

Hamka, 1984, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.

Hamka, 1994, Falsafah Hidup Jakarta: Pustaka Panjimas.

Irfan, Muhammad, 2004, Pemikiran Tasawuf Hamka dan Gerakan Dakwah Muhammadiyah, Tesis: IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Mappasiara, Pendidikan Islam “Pengertian, Ruang Lingkup, dan Epistemoliginya), Jurnal Pendidikan Islam, Vol. VII Nomor 1 Tahun 2018, (diakses 1 Mei 2024).

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir. 2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Musyafa Haidar, 2018, Buya Hamka: Sebuah Novel Biografi, Tanggerang Selatan: Penerbit Imania.

Maria, Novia ulfah, Etika dalam Kehidupan Modern: Studi Pemikiran Sufistik, Jurnal Akhlak dan Tasawuf Jilid 2 Nomor 1 Tahun 2016, (diakses 20 November 2023).

Nata, Abudin, 1997, Filsafat Pendidikan Islam , Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Nashir', Abdul, Menelaah Meneladani Figur Dan Perspektif Buya Hamka Terhadap Dunia Pendidikan Melalui Hasil Pemikiran- Karya Tulis Dan Sastranya, Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlusunnah, Vol.VI Nomor 1 Tahun 2023, (diakses 1 mei 2024).

Nizar, Samsul, 2008, Memperbincangkan dinamika intelektual dan pemikiran Hamka tentang pendidikan Islam, Jakarta: Kencana.

Noemanto, Agus ,2001, Quantum Quotiet: Cara Pikir Melejitkan IQ, EQ dan SQ yang Harmonis, Bandung: Nansa.

Rusydi, Hamka, 1983, Pribadi Dan Martabat Buya Prof. Dr. Hamka. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Rifa’i, Bahrun dan Hasan Mud’is, 2010, Filsafat Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia.

Rifai, Ahmad, “Peran Orang Tua dalam Membina Kecerdasan Spiritual, Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam 01, no. 2 (2018): 267, diakses pada 1 mei 2024.

Salam, Solichin, 1979, Kenang-Kenangan 70 Tahun Buya Hamka, Jakarta: Yayasan Nurul Islam.

Shihab, M. Quraish, 2005, Dia Dimana-mana: “Tangan” Tuhan di Balik setiap Fenomena, (Jakarta: Lentera Hati.

Sides Sudyarto DS, 1984, Hamka, ”Realisme Religius”, Hamka di Mata Hati Umat, Jakarta: Sinar Harapan.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukidi, 2001, New Age Wisata Spiritual Lintas Agama, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sukidi, 2004, Kecerdasan Spiritual, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Syahrin Harahap, 2011, Metodologi Studi Tokoh pemikiran Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group.

Tasmara, Toto, 2001, Kecerdasan Ruhaniah, Jakarta: Gema Insani.

Wardana, Ali. “Buya Hamka dan Pandangannya tentang Ijtihad” Rausyan Fikr, vol. 14, no. 2. September 2018.

Published
03-08-2024
How to Cite
Adintya Salsabilla, Nurussakinah Daulay, & Mohammad Al Farabi. (2024). Perspektif Buya Hamka tentang Urgensi Spiritual Quotient (SQ) dalam Pendidikan Islam. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(3), 3179-3192. https://doi.org/10.58230/27454312.980